Thursday, September 1, 2022

MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION.



Resume 2.

Gelombang     : 27

Tema              : MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION.

Narasumber   : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Moderator      : Dail Ma`ruf

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Agustus 2022

Pada hari ke dua Belajar Menulis Gelombang 27(BM 27), ini jatuh pada hari Rabu, tanggal 24 Agustus 2022, dengan tema yang bikin kita penasaran sekali, buat kita penulis pemula yaitu Menjadikan Menulis Sebagai Passion. Dan Narasumber kita malam itu adalah Ibu Sri Sugiastuti, M.Pd., dengan panggilan akrabnya Ibu Kanjeng. Alhamdulillah walau belum pernah jumpa, tapi sudah beberapa kali saya bicara walau lewat whatshap . Memang luar biasa beliau sangat luar biasa kerennya. Tak pantang menyerah, selalu energik dan semangat walau usianya tidak lagi muda, semangat literasi sangat tinggi sekali. Semoga saya bisa ikut jejaknya. 

Kelas di buka oleh Moderator yaitu Bapak Ustad kita yang sudah tidak asing lagi di kelas Belajar Menulis ini yaitu, Bapak Ustad Dail Ma`ruf. Dan beliau juga memperkenalkan profil narasumber malam ini adalah : 


Untuk awal latihan ini kami disuruh menyimak dan membaca tulisan beliau serta memberikan komentarnya terbaik, dan yang bisa review paling kren ada hadiah dari bunda. Kunjungi blog bunda Kanjeng di http://www.srisugiastutipln.com/2022/08/healing-lahir-batin.html.

Tema malam ini berkisar tentang semangat menulis yang harus kita sambungkan dengan mindset kita terlebih dahulu, agar kita dapat menulis lebih giat dan semangat lagi. ‘

Passion atau renjana adalah  suatu gairah yang ada di pikiran kita. Jadi layaknya orang hidup yang membutuhkan gairah menulis setiap saat. Menulis menjadi satu kebutuhan. Bila belum menulis seperti ada yang kurang. Kalau belum menulis belum bisa tidur. Seperti Omjay. Apalagi saat tulisannya dihargai oleh Gopay. Omjay semakin  bersemangat.  Itu hal yang sangat positif.  Kita banyak belajar sekaligus dapat ilmu saat membaca tulisan orang lain.

Jadi dengan menjadikan menulis sebagai Passion, kita jadi menikmati proses menulis.

Menurut beberapa ahli menulis itu satu pekerjaan atau profesi yang mulia. Jangan pernah takut menulis. Apalagi punya prasangka negatif bahwa menulis itu adalah BAKAT. Ini salah besar. Karena yang sesungguhnya menulis itu adalah keterampilan tertinggi setelah  berbicara, mendengar dan membaca. Orang bisa menulis, meski awalnya tak punya bakat. Sementara setiap orang yang lahir ke dunia adalah pemenang.  Mereka memiliki potensi dari  Allah yang siap dikembangkan. Jangan pernah mengkerdilkan diri sendiri. Untuk itu Ubah mindset dan buktikan kalau SAYA BISA MENULIS.

Begitu banyak kata motivasi yang memberikan semangat menulis pada malam hari ini, dan untuk lebih jelasnya bunda kanjeng juga sudah mempersiapkan materi dalam bentuk ppt (power point), mari kita simak ppt beliau :

Menulis menjadi Passion yang menjanjikan: 

1. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. 

2. Hingga hari ini proses simpan menulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Kendala dan hambatan

1. Merasa tidak bakat menulis

2. Tidak memiliki waktu

3. Tidak memiliki ide

4. Tidak mau dikritik

5. Tidak suka menulis.

Untuk mengatasi kendala dan hambatan kita dalam menulis kita awali dengan suatu pertanyaan yang akan dapat memotivasi kita dalam menulis antara lain :

Mulai dengan mengapa?

Mengapa kita menulis?

-        Lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai visi dan misi hidup kita di dunia.

Bagaimana cara kita menulis?

-        Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan.

Kapan kita mulai menulis?

-        Secepatnya kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli  dari diri kita.

Motivasi menulis:

-        "Khoirunnas anfa'uhum linnas"

 Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain.

Langkah-langkah menjadi penulis yang baik:

A. Read.

untuk menjadi seorang penulis yang baik kita perlu membaca banyak buku yang bersifat general atau umum maupun spesifik misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita.

B. Discuss.

Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. 

Bila diperlukan ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

C. Look & feel.

Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media.

 D. Socialize

Berapa banyak pengetahuan pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita sinergi?

Writing Preparation/ Persiapan menulis:

1. Menggali dan menemukan gagasan atau ide

2. Menentukan tujuan genre dan segmen pembaca

3. Menentukan topik

4. Membuat outline.

5. Mengumpulkan bahan materi atau buku

 1. Menggali dan menemukan gagasan atau ide.

     Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi   imajinasi dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.

2. Menentukan tujuan genre dan segmen pembaca.

    Setelah menentukan gagasan atau ide penulis perlu menentukan tujuan menulis genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.

3.Menentukan topik

    Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, Genre apa yang dipilih, dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan genrenya tulisan populer. 

Jika sasarannya adalah orang tua atau manula maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik "Hidup sehat di usia senja."

4. Membuat outline

    Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yan baik memiliki kesederajatan yang logis kesetaraan struktur,  kepaduan dan penekanan.

5. Mengumpulkan bahan materi atau buku

    Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan  referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Menulis itu harus sabar

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketentuan atau persistence dalam proses menulis.

Tulislah semampu kita terlebih dahulu jangan berpikir harus sempurna dan jangan terlalu idealis

sesuai dengan yang ada di situ.

Langkah selanjutnya.

Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft),

Tahapan yang harus kita dilewati hingga terbitnya buku kita adalah

1. Editing

2. Revising

3. Publishing

Rincian tahapan tersebut adalah :

1.  Editing

    Pada tahapan ini membahas tentang

     a. Membaca ulang

     b. Penyempurnaan draf

2. Revising

   a. Mengubah beberapa bagian naskah

   b. Melengkapi naskah 

   c. Mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis

3. Publishing

   a. Pengiriman naskah

   b. Pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading)

   c. Pencetakan

   d. Promosi dan distribusi

Contoh buku-buku yang sudah di buat Bunda Kanjeng antara lain:



Demikian materi malam ini dengan mengambil kesimpulan bahwa apa yang sudah di pelajari malam ini kita dapat mengubah mindset untuk dapat menulis dan sebagai Passion pertama kita nanti akan membuat satu buku antologi dengan tema : “ The PoWER of Writing”.

Penulis : Patimah.





 

 




Labels:

1 Comments:

At September 1, 2022 at 11:09 PM , Blogger Ovi Ciomas said...

Wah lengkap sekali artikelnya sip

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home