Tuesday, May 16, 2023

Latar belakang kurikulum merdeka

 Latar belakang Kurikulum Merdeka bermula dari pemikiran untuk melakukan reformasi pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Kurikulum Merdeka merupakan konsep pendidikan yang inovatif yang diperkenalkan di Indonesia untuk menghadapi tuntutan zaman yang terus berubah dan meningkatkan relevansi pendidikan dengan kehidupan nyata.

Beberapa faktor latar belakang yang menjadi dasar pengembangan Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:

  • Perkembangan Global: Era globalisasi dan teknologi informasi telah mengubah lanskap pendidikan. Terdapat tuntutan yang semakin besar untuk mengembangkan siswa dengan keterampilan yang relevan secara global, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Kurikulum Merdeka mencoba menangkap dan mengintegrasikan elemen-elemen ini dalam pendekatan pembelajara
  • Keterbatasan Kurikulum Tradisional: Kurikulum tradisional terkadang dianggap terlalu terfragmentasi, memisahkan mata pelajaran dan menyajikan konten yang kurang relevan dengan kehidupan nyata. Kurikulum Merdeka ingin mengatasi keterbatasan ini dengan mengusulkan pendekatan yang lebih holistik, terintegrasi, dan kontekstual.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan: Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, menumbuhkan kecerdasan multiple, dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.
  • Pengembangan Potensi Siswa: Kurikulum Merdeka menempatkan perhatian besar pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh, termasuk aspek intelektual, emosional, sosial, dan karakter. Tujuannya adalah untuk menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan yang seimbang dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
  • Tuntutan Inovasi Pendidikan: Dalam menghadapi perkembangan zaman dan tuntutan inovasi pendidikan global, Kurikulum Merdeka menjadi upaya untuk mengadaptasi pendekatan pembelajaran yang inovatif, memanfaatkan teknologi, memperkuat keterampilan abad ke-21, dan mengembangkan pendidikan yang lebih relevan dan adaptif.

Latar belakang tersebut menggambarkan kebutuhan akan perubahan dan penyempurnaan pendidikan di Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai upaya untuk memperbaiki kurikulum tradisional dengan mengintegrasikan elemen-elemen baru yang relevan, menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan terkini, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Labels:

Integrasi Cross-Disciplinary dalam Pembelajaran

Integrasi Cross-Disciplinary dalam pembelajaran adalah pendekatan yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran yang berbeda dalam satu aktivitas pembelajaran atau proyek. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik, memperluas perspektif, dan menghubungkan konsep atau teori dari berbagai bidang studi yang relevan.


Dalam Integrasi Cross-Disciplinary, batasan tradisional antara mata pelajaran dihapus atau diperluas, sehingga siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai disiplin ilmu dan menerapkan pengetahuan dari satu bidang studi ke bidang studi lainnya. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah yang lebih kompleks, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata yang sering kali membutuhkan pemahaman yang terintegrasi.


Contoh Integrasi Cross-Disciplinary dalam pembelajaran dapat mencakup:

  • Menyusun proyek penelitian atau presentasi yang menggabungkan konsep-konsep dari 
  • matematika, ilmu pengetahuan alam, dan seni rupa.Menggunakan pendekatan berbasis masalah di mana siswa harus memadukan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk menyelesaikan tantangan yang kompleks.
  • Mengintegrasikan aspek sejarah, budaya, dan bahasa dalam pembelajaran matematika atau sains, misalnya dengan mempelajari kontribusi tokoh-tokoh sejarah atau budaya dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Menggabungkan literasi dengan berbagai disiplin ilmu, seperti membaca dan menganalisis teks ilmiah dalam bidang sains atau membaca dan menulis narasi sejarah.

Integrasi Cross-Disciplinary dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang konsep-konsep yang dipelajari, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata yang seringkali kompleks dan membutuhkan keterampilan yang terintegrasi.

Labels: