Monday, March 13, 2023

MENULIS DI KALA SAKIT

 Resume ke 24

Belajar Menulis Gelombang 27

Tema                            : MENULIS DI KALA SAKIT 

Narasumber                 : Suharto, M.Pd.

Moderator                   : Raliyanti

Hari/Tanggal               : Jumat, 14 Oktober 2022



Silakan kunjungi dulu sebentar Youtubenya Cing Ato:

https://www.youtube.com/watch?v=uye6FLj30GU

https://youtu.be/0NzRFL_2j88 





AWAL MENULIS
Saya termasuk orang yang tidak bisa menulis, sehingga menjadi guru sudah puluhan tahun tidak ada karya tulis yang dihasilkan.
aya menulis berawal karena butuh sebuah karya tulis, baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Kebetulan saya seorang ASN. Dahulu kenaikan pangkat sangat mudah. Namun, ketika saya berada pada golongan III.d. dan ingin naik golongan ke IV.a. persyaratan wajib harus mempunyai karya tulis ilmiah dan buku penunjang lainnya.
Akhirnya saya mencari pelatihan menulis lewat medsos (Facebook). Ketika saya men-scroll FB ada pelatihan di Wisma UNJ yang diselenggarakan oleh komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN) bertemulah saya dengan orang -orang hebat. Siapa mereka? Sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu: Bang Namin, Om Jay, Om Dedi, dan yang lainnya.


Hampir tiga kali pelatihan saya ikuti kegiatan KSGN. Dari sinilah, saya dapat kunci bagaimana caranya menulis. Pada pelatihan pertama saya dapat ilmu tentang menulis PTK. Pada pelatihan ke-2 sekitar tgl 27-29 Desember 2016 di Wisma UNJ. Dari sini saya dapat menulis buku Antologi perdana dengan judul Bukan Guru Biasa.



Pada pelatihan ke-3 tentang Public Speaking, kebetulan salah satu materinya tentang menulis dan narasumbernya Om Jay. Dari Om Jay saya menemukan kunci bagaimana menulis. Itu pun disebabkan saya bertanya kepada beliau. Saya bertanya tentang bagaimana cara memulai untuk menulis? Apa yang harus ditulis? Dan bagaimana cara mengakhiri sebuah tulisan?

yang masih saya ingat dari jawaban beliau, yaitu: Tulis apa yang ada di sekitar kita, tulis apa yang kita bisa, tulis materi yang kita kuasai, tulis apa yang kita alami, ide menulis banyak berserakan di sekitar kita, tulis dengan bahasa yang sederhana yang penting pesannya tersampaikan, dan lainnya.
Pertanyaan saya terpilih sebagai pertanyaan yang mewakili keinginan Om Jay. Alhamdulillah, dapat hadiah dari Om Jay


Sebuah kebahagiaan tersendiri buat saya, bangga rasanya mempunyai buku. Teman-teman banyak yang mengapresiasi dan membeli buku perdana saya.
Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tiba-tiba badai tornado meluluhlantahkan kebahagiaan. Dengan hitungan jam tubuh ini lunglai, semua syaraf mati, seluruh tubuh tidak bergerak, lidah tertarik, urat wajah pun tertarik, suara hilang, dan nafaspun tidak bisa. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator.
Seluruh tubuh tak bergerak di ruang IGD

1 bulan 13 hari dirawat di ruang ICU. Dengan hitungan hari tubuh yang besar lagi tingi tinggal tulang berbalut kulit. Banyak teman bilang sepertinya Cing Ato tidak ada harapan. Di ruang ICU tidak ada perubahan, lalu dipindah ke ruang yang lebih intensif, ruang HCU. Ditemani oleh 2 suster dan 1 dokter yang jaga. Hampir 3 bulan dirawat di ruang HCU. Dokter sudah pesimis dan mendiagnosa bahwa saya tidak akan lepas dari ventilator. Pihak rumah sakit ingin mengusir, tapi istri berjuang agar tidak diusir dari rumah sakit. Istri pinta sampai lepas ventilator boleh saya bisa pulang.
Tiba-tiba pada suatu malam ventilator rusak, saya sudah pasrah jika malam itu dipanggil menghadap sang maha kuasa. Ternyata pagi-pagi saya masih hidup. Mungkin di antara penyebab saya masih bernafas karena ada doa dari orang-orang saleh.

Menulis di kala sakit bisa menjadi tantangan tersendiri karena kondisi tubuh yang lemah dan pikiran yang terganggu. Namun, bagi sebagian penulis, menulis bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa sakit dan memberikan rasa lega secara emosional. 

Berikut beberapa tips untuk menulis di kala sakit:
  • Prioritaskan kesehatan: Kesehatan harus menjadi prioritas utama. Jika merasa terlalu lelah atau sakit, jangan terlalu memaksa untuk menulis. Istirahat yang cukup sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan memungkinkan pikiran menjadi lebih jernih.
  • Buat jadwal yang fleksibel: Karena kondisi tubuh yang tidak stabil, penulis bisa membuat jadwal yang lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi tubuhnya. Mungkin perlu mengurangi waktu menulis dan memberikan lebih banyak waktu untuk beristirahat dan memulihkan tubuh.
  • Gunakan pengalaman pribadi: Kondisi sakit bisa memberikan pengalaman yang berharga dan bisa dijadikan inspirasi untuk menulis. Penulis bisa mencoba mengeksplorasi perasaannya melalui tulisan, sehingga bisa memberikan nilai lebih pada karya yang dihasilkan.
  • Mencari dukungan: Ketika sakit, tidak ada salahnya untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat. Mereka bisa membantu dalam hal meringankan beban atau membantu penulis dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu yang tidak bisa ditunda.
  • Mengelola stres: Kondisi sakit bisa menimbulkan stres dan kecemasan yang bisa mempengaruhi kemampuan penulis dalam menulis. Oleh karena itu, penulis bisa mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk membantu mengelola stres dan kecemasan.
  • Tetap fokus pada tujuan: Menulis di kala sakit bisa menjadi tantangan, namun tetap fokus pada tujuan bisa membantu penulis untuk tetap semangat dan termotivasi. Menetapkan target yang realistis dan tetap fokus pada tujuan bisa membantu penulis untuk terus menulis meskipun kondisi tubuh tidak mendukung.
Menulis dikala sakit memiliki beberapa manfaat yang dapat membantu seseorang merasa lebih baik, di antaranya:
  • Menyalurkan Emosi - Menulis tentang perasaan dapat membantu seseorang menyalurkan emosinya dengan lebih baik. Ini bisa membantu untuk meredakan tekanan dan membuat perasaan menjadi lebih tenang.
  • Meningkatkan Kepatuhan pada Pengobatan - Menulis tentang pengalaman sakit dapat membantu seseorang untuk memahami kondisinya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjalani pengobatan.
  • Mengatasi Rasa Takut dan Kecemasan - Menulis tentang perasaan takut dan kecemasan terkait penyakit dapat membantu seseorang mengatasi rasa takut dan kecemasan yang dirasakan. Hal ini dapat membantu seseorang merasa lebih tenang dan mengatasi rasa tidak nyaman yang dirasakan.
  • Mengingat Informasi Penting - Menulis tentang pengalaman sakit juga dapat membantu seseorang mengingat informasi penting, seperti jadwal obat atau rencana perawatan. Hal ini dapat membantu seseorang merasa lebih siap dan mengurangi kebingungan.
  • Meningkatkan Kreativitas - Menulis dapat menjadi sebuah bentuk kreativitas dan dapat membantu seseorang menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri dan mengatasi stres yang dirasakan.
Dengan menulis tentang pengalaman sakit, seseorang dapat merasa lebih baik dan dapat membantu mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan. Hal ini juga dapat membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan diri sendiri dan mengatasi rasa kesepian dan isolasi yang sering kali muncul ketika seseorang sakit.

Berikut beberapa cara untuk mencari ide ketika menulis dikala sakit:
  • Tulis tentang pengalaman sakit - Tulis tentang apa yang dirasakan ketika sakit, bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dan pengalaman apa saja yang muncul selama proses penyembuhan.
  • Tulis tentang harapan dan impian - Tulis tentang harapan dan impian untuk masa depan setelah sembuh dari penyakit, atau bahkan tentang hal-hal yang ingin dilakukan saat merasa lebih sehat.
  • Tulis tentang inspirasi - Cari inspirasi dari pengalaman orang lain yang menderita penyakit serupa, atau dari pengalaman positif yang bisa memberikan motivasi dan semangat.
  • Tulis tentang hal-hal yang membawa kebahagiaan - Tulis tentang hal-hal yang memberikan kebahagiaan dan mengurangi stres, seperti musik favorit, hobi, dan kenangan menyenangkan.
  • Tulis tentang perjalanan - Tulis tentang perjalanan yang ingin dilakukan ketika sudah merasa lebih sehat, atau tentang perjalanan yang sudah dilakukan sebelum sakit dan memberikan pengalaman positif.
  • Tulis tentang cara untuk merawat diri sendiri - Tulis tentang cara merawat diri sendiri dengan baik ketika sakit, seperti menjaga pola makan yang sehat, melakukan olahraga yang ringan, dan mengurangi stres.
Dengan mencari ide yang sesuai, menulis dikala sakit dapat menjadi sebuah terapi yang bermanfaat untuk meredakan stres dan mengurangi rasa kesepian yang muncul ketika sakit.

Menulis di kala sakit bisa menjadi sebuah tantangan, terutama jika tubuh lemah. Namun, jika Anda ingin tetap menulis, berikut beberapa tips yang dapat membantu:
  • Gunakan alat tulis yang nyaman - Gunakan alat tulis yang nyaman dan mudah digunakan seperti pensil atau bolpoin dengan grip yang lembut. Hal ini dapat membantu meringankan tekanan pada tangan dan jari-jari.
  • Tulis dalam posisi yang nyaman - Pilih posisi yang nyaman untuk menulis, misalnya duduk di kursi yang nyaman atau berbaring di tempat tidur. Pastikan tubuh Anda tetap rileks dan tidak terlalu tegang.
  • Singkat dan sederhana - Jangan terlalu memaksakan diri untuk menulis banyak atau dengan bahasa yang rumit. Singkat dan sederhana tetap bisa memberikan manfaat. Tuliskan pikiran atau perasaan secara spontan dan jangan khawatir tentang kualitas atau tata bahasa.
  • Menulis di waktu yang tepat - Jangan menulis terlalu lama atau di waktu yang tidak tepat seperti ketika sedang merasa sangat lelah. Sebaliknya, tulislah ketika tubuh Anda merasa sedikit lebih segar atau ketika Anda merasa lebih santai.
  • Gunakan teknologi - Jika menulis dengan tangan terasa sulit, coba gunakan teknologi seperti mengetik di komputer atau menggunakan aplikasi ponsel untuk menulis. Ini bisa lebih nyaman dan lebih mudah untuk dilakukan.
Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh Anda. Jangan memaksa diri untuk menulis jika tubuh Anda merasa terlalu lemah atau jika menulis membuat Anda merasa lebih sakit. Luangkan waktu untuk istirahat dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk merekam suara menjadi tulisan, di antaranya adalah:

  1. Google Docs - Aplikasi ini memiliki fitur suara ke teks yang dapat merekam suara Anda dan mengubahnya menjadi teks. Caranya, cukup buka dokumen di Google Docs, klik tombol suara di bilah alat dan mulailah merekam suara Anda. Setelah selesai, Google Docs akan mengubah suara Anda menjadi teks.
  2. Otter.ai - Aplikasi ini memiliki kemampuan merekam suara menjadi teks secara otomatis, bahkan untuk percakapan yang melibatkan beberapa orang. Aplikasi ini juga memungkinkan Anda untuk menandai bagian penting dari rekaman dan mencari teks tertentu.
  3. Transcribe - Aplikasi ini memungkinkan Anda merekam suara dan mengubahnya menjadi teks secara otomatis. Aplikasi ini juga mendukung beberapa bahasa dan dapat digunakan tanpa koneksi internet.
  4. Dragon Anywhere - Aplikasi ini dapat merekam suara dan mengubahnya menjadi teks secara otomatis. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur pengenalan suara yang lebih baik daripada aplikasi sejenis lainnya, sehingga dapat menghasilkan teks yang lebih akurat.
  5. Evernote - Aplikasi ini memiliki fitur merekam suara yang dapat mengubah suara menjadi teks. Setelah merekam suara, Anda dapat menambahkan catatan atau menandai bagian penting dari teks.
Dengan menggunakan aplikasi di atas, merekam suara menjadi tulisan dapat menjadi lebih mudah dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua aplikasi tersebut gratis dan ada beberapa yang memerlukan biaya berlangganan.








Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home