KONSEP BUKU NON FIKSI
Resume ke 15
Gelombang 27
Tema ; Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
moderator : Arofiah Afifi.
Melihat judul yang terpasang di flyer BM 27 untuk belajar malam ini, ingatan saya melayang betapa ribet dan pusingnya membuat karya yang harus ada bukti nyatanya. Dan semoga pembahasan nanti malam akan menambah wawasan saya dalam memahami dalam membuat buku non fiksi
Narasumber hari Juamt, tanggal Ibu Musiin, M.Pd. berasal dari Kota Tahu Takwa alias Kediri.
Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber, mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Kecintaannya terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkannya lolos sebagai peserta dalam
Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Beliau juga memiliki segudang Aktivitas dan prestasi.
Sebagai seorang pegiat sosial, Entrepreneurship, pegiat literasi handal.
Seorang ibu yang penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi.
bu Iin adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang mendapat tantangan menulis Prof. Eko Indrajit, dan berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko.
Buku Narasumber telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline.
Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi.
sangat menginspirasi sekali.
Beliau berkata, " Ketakutan itu ternyata merendahkan potensi saya untuk menulis". Dengan demikian itu harus semangat menulis agar ide akan menjadi JUARA yang mampu mengalahkan ketakutan yang muncul dari diri sendiri. Ketakutan itu akan menghambat kita untuk berkarya.
Ini salah satu penyemangat diri untuk menulis. IS THERE A BOOK INSIDE YOU? Jawabannya 1000% PASTI
Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat, alasan ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.
Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat untuk menjadi penulis
Berikut ini adalah contoh-contoh buku nonfiksi:
1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
10. Biografi
11. Otobiografi
12. Memoar
Ciri-ciri buku nonfiksi antara lain :
1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada
Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Langkah-langkah penulisan buku nonfiksi antara lain :
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah Parenting, Pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
- Tujuan kita untuk terus membaca, dan berpikir kritis adalah kita dapat menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas.
- Referensi berasal dari data dan fakta yang kita dapatkan dari literasi di internet.
- Sebagai catatan buku tersebut ditulis di awal pandemi Covid-19, sehingga kita tidak bisa pergi ke mana-mana. Saya hanya mengandalkan sumber yang berasal dari internet
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, kita mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Berikut ini merupakan anatomi buku nonfiksi.;
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
- Jika kita nanti mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan.
Langkah kedua. Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga. Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Catatan :
- Membuat buku dapat dari kumpulan Artikel yang kita tulis di blog.
- Opini atau esai di dalam suatu lomba, pasti berdasar suatu tema yang telah ditentukan.
- Esai atau opini yang bagus berdasarkan ketajaman analisis, pemaparan yang baik dan runtut. Uraian itu juga dilengkapi dengan argumentasi yang kuat dan dalam. Tulisan kita juga harus mudah dipahami oleh pembaca.
- Esai yang bagus di didapat dari banyak membaca. Dengan banyak membaca, pengetahuan dan wawasan kita akan luas dan selalu update.
- Buku praktik merupakan buku yang banyak sekali peminatnya, karena jenis buku ini bisa menjadi buku saku yang mudah dan praktis. Buku tersebut harus bersifat aplikatif. Jika terlalu banyak teori maka hal tersebut tidak sesuai dengan judul dan tujuan buku tersebut. Kita dapat menampilkan banyak gambar yang menarik untuk menunjukkan proses praktik. Agar menarik dapat menggunakan aplikasi Canva.
- Referensi dari internet terdiri dari berbagai sumber. Untuk mempermudah penulisan daftar pustaka secara otomatis, kita dapat menggunakan fitur references di Ms. Word.
- Buku nonfiksi harus berdasarkan data pak. Data ini tidak perlu harus dari penelitian kita sendiri. Kita bisa menggunakan hasil penelitian orang lain dengan syarat kita cantumkan sumber data tersebut.
- Disertasi, thesis, skripsi bisa dijadikan sebuah buku non fiksi.
Labels: materi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home