Saturday, October 1, 2022

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 Resume ke 10

Gelombang 27

Tema                   : KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Narasumber      ; Sudomo, S.Pt

Moderator         : Sigit Purwo Nugroho

Hari/Tanggal    : Senin, 12 September 2022




     "Tak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati".
Maya Angelou

Setiap manusia pasti mempunyai cerita masing-masing dalam menjalani kehidupannya, dari mulai lahir, anak-anak, remaja, dewasa. Ada yang dari awal senang sampai tuanya, bahkan yang banyak yang penuh liku-liku. Ada penderitaan yang selalu menghampirinya. Sedih dan bahagia itulah kehidupan yang harus dijalani dan diterima dengan ikhlas. Terkadang rasa berat melanda ketika cerita itu dipendam sendiri tanpa ada tempat untuk berbagi cerita. 

Malam ini di kelas Belajar Menulis materi Kiat Menulis Cerita Fiksi akan dibahas oleh Narasumber hebat yaitu seorang lulusan sarjana Peternakan yang saat ini mengajar IPA dan menjadi penulis fiksi. Kecakapan yang sangat bertentangan sekali, walaupun beliau mengajar ilmu yang pasti tapi beliau mampu menulis cerita fiksi.




Pada kesempatan belajar bersama malam ini, beliau akan mengadopsi alur MERDEKA dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Kebetulan beliau alumni PGP angkatan 2 sekaligus Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Bara dan beliau juga seorang  Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 Kota Mataram.

Sebelum belajar kita simak video ini : https://youtu.be/dXX9RWxT_u8 


ALASAN HARUS BELAJAR MENULIS CERITA FIKSI

  • Salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi;
  • Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan;
  • Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri; 
  • Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.

Syarat Menulis Cerita Fiksi : 

  • Komitmen dan niat yang kuat. Komitmen dan niat berkaitan dengan usaha mempelajari dan menyelesaikan apa yang telah dimulai.
  • Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Riset dalam cerita fiksi berfungsi untuk mendukung alur cerita yang dibuat, bisa literatur atau lapangan. Riset fiksi tidak harus seilmiah tulisan nonfiksi.
  • Banyak membaca cerita fiksi. Memperoleh gambaran teknik penulisan, gaya bahasa, dan menambah kosakata
  • Mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berfungsi untuk meningkatkan kompetensi diri dalam swasunting setelah selesai menulis cerita fiksi.

  • Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi. Dasar yang kuat akan memudahkan dalam membiasakan diri menulis cerita fiksi

  • Menjaga konsistensi menulis. Konsistensi menulis akan membuat kita menemukan gaya penulisan sendiri.

Bentuk Cerita Fiksi 

  • Fiksimini ; Beberapa kata yang menggambkan satu cerita utuh. Contoh: https://s.id/contohfilsimini          

  • Flash Fiction: Jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata, dll. Contoh: https://s.id/contohflashfiction

  • Pentigraf : Cerita pendek tiga paragraf. Contoh: https://s.id/contohpentigraf

  • Cerpen: Jumlah kata <7.500. Contoh: https://s.id/contoheerpen
  • Novelet : Jumlah kata mulai 7.500 sampai 17.500 kata
  • Novela : Jumlah kaya berkisar antara 17.500 sampai 40.000 kata.




UNSUR PEMBANGUN CERITA FIKSI

1. TEMA

  • Ide pokok cerita;

  • Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas;

  • Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati;

  • Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan; Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

2. PREMIS

  • Ringkasan cerita dalam satu kalimat;

  • Unsur-unsur premis: karakter, tujuan  tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;

  • Cara membuat premis: tulis masing-asle masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh

  • Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.

3. ALUR/PLOT

  •  Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;

  • Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis;

  • Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending:

  • Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.




UNSUR PEMBANGUN CERITA FIKSI

1. PENOKOHAN

  • Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita:
  • Macam-macam tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis;
  • Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain


2. LATAR/SETTING

  • Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;

  • Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.


3. Sudut Pandang

  • Cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;

  • Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran.


"Kamu mendapatkan ide dari mengkhayal. Kamu mendapatkan ide dari rasa bosan. Kamu mendapat ide setiap saat. Perbedaan penulis dengan orang biasa adalah kita sadar saat kita melakukannya."

Neil Gaiman




PROSES KREATIF MENULIS

1. NIAT

2. BA CA

3. IDE & GENRE

4. OUTLINE

5. MENULIS

6. SWASUNING

7. PUBLIKASI



MENULIS CERITA FIKSI

1. Niat
  • Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan
  • Baca Fiksi Orang Lain
  • Upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan.

2. Ide dan Genre

  • Segera catat saat ide mendadak muncul
  • Menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi • 
  • Pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai


3. Outline

  • Kerangka disusun berdasarkan unsur unsur pembangun cerita fiksi

  • Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

  • Membuat premis sesuai tema

  • Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya 

  • Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

  • Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

  • Memilih sudut pandang penceritaan yang unik


4. MENULIS

  •  Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)

  • Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca • Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

  • Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

  • Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas • Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

  • Membuat ending yang baik

5. WASUNTING

  • Dilakukan setelah selesai menulis;
  • Jangan menulis sambil mengedit; 
  •  Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
  • Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;
  • Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) danPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)




Contoh :

ALUR MERDEKA  meliputi Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar materi, dan Aksi Nyata.


Semoga dari contoh di atas dapat dilanjutkan untuk mendapatkan suatu cerita yang bagus. dan bermanfaat bagi saya dan sahabat semua, dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka.




Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home