Friday, September 30, 2022

KONSEP BUKU NON FIKSI

 

Resume ke 15

Gelombang 27

Tema             ; Konsep Buku Non Fiksi 

Narasumber  : Musiin, M.Pd.

moderator     : Arofiah Afifi.



Melihat judul yang terpasang di flyer BM 27 untuk belajar malam ini, ingatan saya melayang betapa ribet dan pusingnya membuat karya yang harus ada bukti nyatanya. Dan semoga pembahasan nanti malam akan menambah wawasan saya dalam memahami dalam membuat buku non fiksi

Narasumber hari Juamt, tanggal Ibu Musiin, M.Pd.  berasal dari Kota Tahu Takwa alias Kediri.  
Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber,  mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Kecintaannya terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkannya lolos sebagai peserta dalam 
Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Beliau juga memiliki segudang Aktivitas dan prestasi. 
Sebagai seorang pegiat sosial, Entrepreneurship,  pegiat literasi handal. 
Seorang ibu yang penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi.
bu Iin adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang  mendapat tantangan menulis  Prof. Eko Indrajit,  dan berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko.
 
Buku Narasumber telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline. 
Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi.
sangat menginspirasi sekali.


Ini hasil karya peserta menulis gelombang 8 yang berhasil masuk ke toko buku Gramedia dan ke berbagai toko Online. Semoga ini menjadi penyemangat kita untuk terus menulis dan menulis.

Beliau berkata, " Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi saya untuk menulis". Dengan demikian itu harus semangat menulis agar ide akan  menjadi JUARA yang mampu mengalahkan ketakutan yang muncul dari diri sendiri. Ketakutan itu akan menghambat kita untuk berkarya.

Ini salah satu penyemangat diri untuk menulis. IS THERE A BOOK INSIDE YOU? Jawabannya 1000% PASTI


Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat,  alasan ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat untuk  menjadi penulis


Buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.

Berikut ini adalah contoh-contoh buku nonfiksi:

1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
10. Biografi
11. Otobiografi
12. Memoar

Ciri-ciri buku nonfiksi antara lain : 

1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Langkah-langkah penulisan buku nonfiksi antara lain  : 

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
 
Langkah Pertama Pratulis

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah Parenting, Pendidikan, motivasi dan lain-lain.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

  • Tujuan kita untuk terus membaca, dan berpikir kritis adalah kita dapat menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas.
  • Referensi berasal dari data dan fakta yang kita  dapatkan dari literasi di internet.
  • Sebagai catatan buku tersebut ditulis di awal pandemi Covid-19, sehingga kita tidak bisa pergi ke mana-mana. Saya hanya mengandalkan sumber yang berasal dari internet
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, kita mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Berikut ini merupakan anatomi buku nonfiksi.; 

1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

  • Jika  kita nanti mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di  Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan.
Langkah kedua. Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga. Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma


Catatan :
  • Membuat buku dapat dari kumpulan Artikel yang kita tulis di blog.
  • Opini atau esai di dalam suatu lomba, pasti berdasar suatu tema yang telah ditentukan.
  • Esai atau opini yang bagus berdasarkan ketajaman analisis, pemaparan yang baik dan runtut. Uraian itu juga dilengkapi dengan argumentasi yang kuat dan dalam. Tulisan kita juga harus mudah dipahami oleh pembaca.
  • Esai yang bagus  di didapat dari banyak membaca. Dengan banyak membaca, pengetahuan dan wawasan kita akan luas dan selalu update.
  • Buku praktik merupakan buku yang banyak sekali peminatnya, karena jenis buku ini bisa menjadi buku saku yang mudah dan praktis. Buku tersebut harus bersifat aplikatif. Jika terlalu banyak teori maka hal tersebut tidak sesuai dengan judul dan tujuan buku tersebut. Kita dapat  menampilkan banyak gambar yang menarik untuk menunjukkan proses praktik. Agar menarik dapat  menggunakan aplikasi Canva. 
  • Referensi dari internet terdiri dari berbagai sumber. Untuk mempermudah penulisan daftar pustaka secara otomatis, kita  dapat  menggunakan fitur references di Ms. Word.
  • Buku nonfiksi harus berdasarkan data pak. Data ini tidak perlu harus dari penelitian kita sendiri. Kita bisa menggunakan hasil penelitian orang lain dengan syarat kita cantumkan sumber data tersebut.
  • Disertasi, thesis, skripsi bisa dijadikan sebuah buku non fiksi. 



Labels:

MENULIS PUISI

 Resume ke 18

Tema                   : Menulis Puisi 

Narasumber         : Dra. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator           : Dail Ma'ruf

Hari/tanggal        : Jumat, 30 September 2022


Malam hari ini kita belajar di BM 27 ini bersama seorang lulusan S3 dalam ilmu pendidikan prodi manajemen pendidikan sesuai dengan tugas sebagai pengawas pada Madrasah Aliyah. Dan beliau  alumni BM gelombang 18. beliau adalah bunda Dra. E. Hasanah, M. Pd., adapun biodata beliau adalah;


Hasil karya beliau sudah menghasilkan buku solo dan 72 buku antologi bersama penulis2 alumni BM asuhan Om Jay ini.



Pengertian Puisi Menurut KBBI

1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 

2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam              kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, 
    irama, dan makna khusus;

3. Sajak.

Pengertian Puisi

Sajak:
  • Bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik.
  • Berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain; 
  • Dramatikas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang: 
  • Lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
  • Mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang: sajak main main:

Puisi menurut H.B. Jassin.

Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Berikut puisi karya Pujanga Dr. Nastain 

Dalam remang senja aku teringat
Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik di mana aku sedang tidak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasaiku
Rasa ini mengalir tiada henti

Tatapan itu selalu menjadi candu untukku 
Tatapan yang menyiratkan sebuah rasa yang tak aku tau
Tapi aku dapat merasakan rasa yang sedang ia rasakan
Semoga ini bukan hanya feeling 
Tapi ini nyata dan segera terjadi.

Dulu aku kira kau hanya akan aku jadikan pelampiasan
Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari
Dan semoga kau bahagia mendengarnya 
Karena saat ini kau bukan lagi pelampiasan
Melainkan rumah menetap ternyaman bagiku.

Tuhan
Bolehkah aku beristirahat sekejap saja?
Aku lelah dengan semua ini 
Ingin pergi tapi tak mampu

Apakah aku tak ditakdirkan untuk bahagia?
Kenapa setiap kali aku bahagia selalu saja di hancurkan?
Bahkan mereka tak pernah mengharapkan kehadiranku
Apakah aku ini tak berguna?

Aku ingin pergi 
Aku ingin bahagia dan merasakan ketulusan dari seseorang 
Kenapa aku selalu di patahkan?
Kenapa aku harus di hancurkan?
Kenapa aku tak di anggap ada?

Jika mereka tak ingin aku ada
Kenapa mereka merawatku
Aku tak pernah berharap dilahirkan 
Aku tak pernah berharap tuk di cintai 
Aku tak pernah berharap tuk di hargai
Karena aku hanya akan menjadi beban hidup mereka

Dalam janjiku kala itu
Akan ku kunci hatiku untuk siapapun
Tapi kau hadir menaburkan rindu
Membuatku tanpa sadar menjadi candu

Canduku akan rindumu
Rindu yang katamu tak lagi bersuara merdu
Kala kekasih hati tak membalas salammu
Rinduku padamu juga tak sampai, tapi hatiku tak 'kan gentar

Bisakah cinta mempersatukan di saat rindu berlainan?
Bisakah hidup jadi sempurna di saat tanpamu, Dayita?
Dayita kalbu katanya
Berirama layaknya lagu asmara

Aku hanya mampu menyuarakan pada Tuhan
Perihal rasa yang tumbuh tanpa pegangan juga perihal rindu yang tak terbalas karena berbeda perasaan
Rasaku ditanggung sendiri tak mau di ungkapkan
Mungkin sampai waktu yang menyingkap takdir kehidupan

Harap dan rasa mencuat
Beku, ngeri, menyayat hati
Ku pikir dunia itu indah
Nyatanya semua semu belaka

Amaraloka
Cinta, kasih, hati, romansa
Akankah bisa tanpa bhama?

Ku pinang kalbu merenggut malam syahdu
Memejamkan mata membina romansa
Saban hari bersama rasa
Kuagungkan cinta dalam amaraloka

Aduhai kasih dan sayang yang kian membara
Ku pinta satu tuk jangan mendua
Ku pinta dua tuk jangan mementingkan bhama
Ku pinta banyak untuk saling menjaga dalam amaraloka
Semoga tetap bersama sampai ajal tiba.

Ada sapa yang tak bernama
Mengoceh ulah membual makna sayang
Menggaruk isi kepalaku
Lalu, langsung menggoda I love You

Dari kelam yang pernah surut
Pada badai yang menerjalkan kapal
Hingga harap setinggi tempat bintang
Ternyata belum setahun sudah dihilang
Oleh wanita penggoda perebut tuan

Mungkin saja, kau macan yang liar
Hingga takdir meredupkan rasaku tanpa pijar
Mungkin saja, ada yang datang lalu menghibur
Sebab insan yang tak berarah 
Berkeliaran memburu kedamaian 

Dari sebuah pergi, di sini lahir rindu yang suci. Mungkin, hanya ini yang bisa kujaga abadi, tak lekang macam cintamu yang layu ketika diuji. Rindu ini tak kubiarkan mati, meski legam dibakar sepi.
Rindu ini tak kubiarkan mati, 
sebelum masa memutus nadi.
Rindu ini tak kubiarkan kau ambil kembali, sekalipun kau tawarkan kata kembali.
Rindu ini entah kapan mati, sekalipun kupinta ia abadi. [Nasta'in]


Catatan :
  • Rima itu bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.
  • Sedangkan irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapi.
  • Matra adalah ukuran banyaknya tekanan irama.
  • Larik itu baris dalam puisi, bisa satu kata, bisa frase, bisa pula sebuah kalimat

Struktur Fisik Puisi (Unsur Wujud)

  • Bentuk: Berbentuk baris - bait
  • Diksi: Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna
  • Majas: Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
  • Rima: Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.

Jenis- Jenis Puisi

Puisi Lama

  • Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima). banyak suku kata di tiap baris.
Puisi Baru

  • Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Lama

  • Tidak diketahui nama pengarangnya
  • Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis Puisi Lama

  • Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
         Contoh: 
                      Mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus. 
                      Sihir lontar pinang lontar
                      Terletak diujung bumi Setan buta jembalang buta
                      Aku sapa tidak berbunyi.

  • Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran. sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
           Contoh: Pantun nasihat.

                    Sungguh elok emas permata
                    Lagi elok intan baiduri
                    Sungguh elok budi bahasa
                    Jika dihias akhlak terpuji.
  • Seloka adalah pantun yang berkait atau bertautan.
          Contoh:

          Sudah bertemu kasih sayang
          Duduk terkurung malam dan siang 
          Hingga setapak tiada renggang 
          Tulang sendi habis terguncang

  • Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10

           Contoh:

           Anak orang di padang tarap
           Pergi berjalan ke kebun bunga
           Hendak ke pekan hari tiap senja
           Di sana sirih kami kerekap
           Meskipun daunnya berupa
           Namun rasanya berlain juga


Ciri-ciri Puisi Baru

  • Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
  • Persajakan akhir yang teratur
  • Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
  • Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
Jenis Puisi Baru

  • Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
  • Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air
  • Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
  • Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup. 
  • Romansa, adalah puisi yang birisi luapan cinta kasih.
  • Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
  • Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik

Berikut Contoh macam-macam puisi 







Demikian materi yang sangat menarik sekali, sungguh sangat bermanfaat sekali untuk saya dan sahabat semua yang baru belajar tentang puisi. 

     # Perkembangan Desaku#
                 Patimah 

Dulu kau begitu sepi dan sunyi 
Hanya suara jangkrik
Dan katak bersahutan ketika hujan
Dan lolong anjing di malam hari
Takut dan cemas menyelimutiku
               Siang datang menyapa
               Hanya segelintir orang di sana
               Membanting tulang mencari nafkah
               Ladang dan sungai sasarannya
Hari berganti
Bulan berlalu
Tahun bertambah
Kini kau solek wajah aslimu
Dengan kemegahan dan keramaian
Sampai aku sulit hitung orang  berlalu lalang
dengan aktivitasnya.
           Kau pergi tinggalkanku
           Kau pergi dengan
           keluguanmu
           Kau rubah wujudmu
           Sehingga aku tak mengenalimu







Labels:

Wednesday, September 28, 2022

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

 Resume 16

Gelombang   : 27

Tema             : LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS 

Narasumber  : Yulius Roma Patandean, S.Pd.

Moderator    : Sim Chung Wei, S.P.

Hari/Tanggal : Senin, 26 September 2022



Semangat kita tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yang kita datang kan dari Pulau Sulawesi Tepatnya dari Tana Toraja, Bapak Yulius Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. . Beliau merupakan sosok luar biasa, seorang muda, berkarya dan berprestasi. Profil narasumber malam ini dapat di lihat pada link di bawah ini untuk lebih rincinya : https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

 Aktivitas dan karya beliau : Aktif sebagai narasumber di Pelatihan Belajar Menulis dan Workshop Media Pembelajaran. Buku-buku yang telah ditulis: 
  • Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); 
  • Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); 
  • Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); 
  • Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); 
          Antologi 
  • Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); 
  • Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); 
  • Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), 
  • Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), 
  • Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD, 2021);
  • Antologi Cerpen Nostalgia (Catatan Pena, 2021); 
  • CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten) Tips, Cara, Metode dan Strategi Menulis (YPTD, 2021);  
  • Guru Penggerak (Nyalanesia, 2022).
Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd... seorang guru bahasa Inggris dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Seperti koko @Sim Chung Wei , saya juga adalah alumni program Belajar Menulis binaan @Wijaya kusumah tepatnya gelombang sembilan.

Saat ini beliau masih menggarap 2 buku, yakni Perjalanan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Antologi Puisi Kemerdekaan. Buku pertama adalah pengalaman menjadi instruktur kurikulum merdeka sementara buku kedua adalah bagian dari program pengembangan literasi di sekolah yang saya gagas dan resmikan tepat pada tanggal 17 Agustus 2022 yang lalu. Saya mengadakan lomba menulis puisi dan semua penulis diberi penghargaan pada upacara HUT RI tersebut.




Selain itu beliau juga sempat terlibat dalam penulisan Book Chapter dengan judul Inti Profil Pelajar Pancasila. Bagian tulisan saya adalah contoh praktik baik Profil Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di mana ide itu telah sementara dijalankan di sekolah tempat saya mengajar. 

Kegiatan menulis buku ini masih konsisten saya jalankan sampai sekarang tapi saya lebih fokus menulis buku solo. Oya tak lupa saya berterima kasih kepada  om @Wijaya kusumah selaku penggagas program ini, prof Richardus Eko Indrajit dan Penerbit ANDI yang telah membuat nama saya juga bisa bertengger di gerai Gramedia.

 "Langkah menyusun buku Secara Sistematis"

1# Terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, salah satunya bisa menggunakan Mendeley. Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula.

2# Selain itu, kita bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat bapak/ibu lakukan adalah mulai menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi", kata Omjay.

#3*Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.*

#4 Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.

#5 nah, bagaimana saya menikmati menulis dan mengedit naskah? Saya hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word. Berikut ini saya bagikan tutroialnya lewat channel YouTube saya.

  •  Cara Membuat Daftar Isi, kutifpan, Indeks dan Daftar Pustak Otomatis https://youtu.be/eePQwyHAcjw
  • Cara Membuat Judul, Bab, dan Sub Judul Tulisan pada buku Secara Otomatis. https://youtu.be/jXPr59aWJSc
#6 Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan.

#7 Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apa pun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada.

#8 Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar,atau bisa saja ketiak sedang menikmati secangkir kopi Toraja hangat, seperti malam ini.

#9 Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika bapak/ibu adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri. Itu akan sangat berkesan dan bernilai.

#10 Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, mengapa tidak membuatnya lebih mudah dengan melakukan seperti apa yang telah saya praktikkan selama ini. Seya telah terbiasa mengedit naskah tulisan saya, termasuk mengedit naskah buku-buku lainnya.

Catatan : 
  • Pembuatan cover biasanya sudah siap dari penerbit, tetapi bisa juga penulis yang menyiapkan covernya.
  • Mendeley adalah Software. Bisa dieksplorasi di sini https://www.mendeley.com/
  • Tulisan yang terdiri dari beberapa tema/topik dapat disatukan , walaupun ada judul yang agak tidak menyambung satu sama lain. Terbitkanlah sebagai buku solo pak. Naskahnya nanti bisa terbit dalam model bunga rampai atau book chapter.
  • Untuk seorang penulis pemula, pilih tulisan yang paling bapak nikmati...dan konsisten di sana. Tapi tidak apa-apa juga mencoba keduanya. 
  • Tetap pada ide sebelumnya, ide baru yang di temukan yang mirip dengan ide yang  sudah ada tentukan sebagai judul besar buku, jadikan ide baru itu sebagai sebuah BAB untuk memperkuat isi buku.
  • Untuk buku non fiksi ada baiknya menggunakan referensi  baik dari buku, jurnal atau hasil penelitian sehingga memperkaya wawasan pembaca, termasuk menambah wawasan bagi bapak selaku penulisnya. Referensi pada buku sebenarnya tidak terbatas, tapi biasanya tiga referensi untuk sebuah isu. Sumber referensi bisa dari internet, jurnal, tesis, buku-buku, hasil wawancara, dan lain lain.(tetapi jangan lupa cantumkan sumber referensinya). 
  • Cara membuat daftar pustaka dari Website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya adalah dengan mencantumkan nama Websitenya, jika tidak tercantum editor/writernya sementara tahun dikosongkan saja. Jika menggunakan teknik Input referensi di Ms Word, maka daftar pustaka otomatisnya akan diberi kode sendiri oleh word.    
  • Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan. Menulis 1-3 buku yang diterbitkan sendiri setiap tahun dengan ide yang bersumber dari keadaan di sekitarnya.












KAIDAH PANTUN

 

Resume 14 

Gelombang 27

Tema               : Kaidah Pantun 

Narasumber     : Miftahul Hadi, S.Pd.

Moderator        :  Lely Suryani, S.Pd., SD

Hari/Tanggal    : Rabu, 21 September 2022


Bunda Lely sebagai moderator membuka materi ini dengan pantun

Lahan gambut luas sangat

Dekat penghuni pengantin baru

Ayo sambut dengan semangat  ..

Malam ini materi baru.

      Pemuda kini makin santun,

      Tidak mentah pengetahuannya,

      Malam ini materi pantun,


Narasumber kaidah Pantun di BM 27 ini adalah bapak Miftahul hadi adalah seorang guru SD Negeri Raji 1, Demak  Jawa Timur. 


Makan lumpia terasa mentah,

Sambel jotun nasi kerak,

Siapa dia Mas Miftah,

Jago pantun Guru  Penggerak.

Pantun pembuka dari Narasumber  dan yang dapat kita lihat profilnya di https://anyflip.com/wiirj/vdws/

      Bunga sekuntum tumbuh di taman,

      Daun salam tumbuh di kota,

      Assalamualaikum saya ucapkan,

     Sebagai salam pembuka kata


Mari kita simak materi dari narasumber


PANTUN TRADISI ASLI INDONESIA

  • Indonesia memiliki kekayaan seni verbal yang sangat beranekaragam, salah satunya adalah pantun.
  • Beberapa pertunjukan pantun bersifat narasi, misalnya Kentrung di Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan struktur "pantun" untuk menceritakan kisah-kisah sejarah keagamaan atau sejarah lokal dengan iringan genderang.
  • Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

  • Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke 15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020).


DEFINISI PANTUN

  • Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata "Pan" yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata "Tun" yang merujuk pada sifat santun. Kata "Tun" dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)
  • Tuntun (Pampanga): teratur, Tonton (Tagalog): mengucapkan sesuatu dengan susunan yang teratur, Tuntun (Jawa Kuno): benang, Atuntun: teratur, Matuntun: pemimpin, Panton (Bisaya): mendidik, Pantun (Toba); kesopanan atau kehormatan (Hussain, 2019)
  • Pantun berasal dari akar kata "TUN" yang bermakna "baris" atau "deret" Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikansebagai "Panutun", oleh masyarakat Riau disebut dengan "Tunjuk Ajar yang berkaitan dengan etika (Mu'jizah, 2019)
  • Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020)

CIRI-CIRI PANTUN

  • Satu bait terdiri atas empat baris
  • Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
  • Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku
  • Bersajak a-b-a-b
  • Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
  • Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

KEGUNAAN PANTUN
  • Komunikasi sehari-hari
  • Sambutan dalam pidato
  • Menyatakan perasaan
  • Lirik lagu
  • Perkenalan
  • Berceramah/dakwah

FUNGSI PANTUN SEBAGAI PEMELIHARA BAHASA

  • Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir.
  • Pantun melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar.
  • Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat.
  • Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata. 
  • Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.







1. MEMAHAMI KAIDAH/CIRI PANTUN

            Memotong rebung pokok kuini,

            Menanam talas akar seruntun,

            Mari bergabung di malam ini,                                                                                                                                      
            Bersama kelas menulis pantun.

1. Pantun di atas terdiri atas empat baris.

2. Baris pertama terdiri atas empat kata, baris kedua terdiri atas empat kata, baris ketiga terdiri atas 
    empat kata, baris keempat terdiri atas empat kata. 

3. Baris pertama terdiri atas sepuluh suku kata, baris kedua terdiri atas sepuluh suku kata, baris ketiga
    terdiri atas sepuluh suku kata, baris keempat terdiri atas sepuluh suku kata.






2. MENGUASAI PERBENDAHARAAN KATA


Setelah mempelajari lebih rinci tentang Kaidah Pantun oleh Narasumber kita pada malam hari ini, di harapkan peserta BM 27 ini dapat membuat pantun yang bertemakan Kurikulum Merdeka.



 
          Merdeka Belajar 

Jangankan minum jamu di pasar. 

Di rumah pun terasa nikmat 

Sukseskan kurikulum Merdeka Belajar 

Agar pembelajaran jadi semangat. 


Sangat bermanfaat sekali materinya buat saya dan sahabat lainnya, semoga menjadi ladang pahala untuk Narasumber kita malam ini bapak Miftahul hadi, S.Pd.





















Labels:

MENGENAL PENERBIT INDIE

 

Resume 17

Gelombang 27

Tema            : Mengenal Penerbit Indie

Narasumber : Mukminin, S.Pd, M.Pd.

Moderator   : Helwiyah

Hari/Tanggal : Rabu, 28 September 2022



Bagi pemikir, buah pikirnya hanya akan bersemayam dalam pikiran jika tak diucapkan dan ditulis 

Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan

Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.

Bagi penulis media, tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan

Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam pikiran.

Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis... ,agar banyak orang yang dapat membacanya.

Abadi dalam bentuk  kumpulan buah pikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.

      Guru yang hebat adalah Guru yang berkarya dengan bukti menerbitkan buku. 
Memberi contoh langsung anak didiknya, ada bukti buku guru yang terbit untuk mendorong anak berkarya dan ikut terbitkan bukunya.

Semoga kata-kata motivasi diri tersebut dapat  mewujudkan  mimpi-mimpi saya sebagai menjadi penulis sejati. Demikian kata pembuka moderator yaitu bunda Helwiyah, untuk  materi malam ini sesuai dengan temanya. 

Narasumber yang hebat malam ini Pak Mukminin, S.Pd,M.Pd., dapat di lihat profilnya di https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html. atau blog beliau di https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html

Beliau adalah  alumni belajar menulis bersama PGRI asuhan  Om Jay gelombang 8. Adapun  teman-temannya di  gelombang 8 antara lain:  Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti dari AL,  dan bayak lagi lainnya sekitar lebih kurang  200 orang. Yang melahirkan banyak guru-guru hebat menjadi penulis yang produktif dan menjadi Nara Sumber di pelatihan belajar Menulis di PGRI. 

Hasil karya beliau antara lain : 

Setelah mengikuti pelatihan 30 kali pertemuan bersama Narasumber hebat PGRI maka lahirlah buku resume saya yang sekarang terjual laris manis "Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" dengan kata Pengantar Dr. Ngainun Naim,  alhamdulillah 1 bulan yang lalu dilantik dan dikukuhkan menjadi  guru besar Prof. Ngainun Naim (Dosen UIN Syahid Ali Rahmatullah, Tulungagung). Karena ditulis dengan hati dan mengikuti petunjuk mentor kini sudah  terjual hampir 500 buku.


Pada zaman melenial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. 

Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kamu terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Kata-kata Mutiara untuk motivasi diri:

1."Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

- Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

- Agar Anda  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

-Setelah itu  kita memahami cara menulis dan menerbitkan buku.

Sebelum menerbitkan buku marilah kita melek dulu tentang penerbit.

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Seorang yang ingin dapat  menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yang harus dilalui: 

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang die
sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Penerbit Independen ( penerbit Indie) yang ada dalam grup ini ada 3 penerbit Indie
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan 
✓ Kamlia Press Lamongan.


Perbedaan antara penerbit Mayor dan penerbit Indie sebagai berikut :

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.


2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit Mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit Mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit Indie :
 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit Indie : 

Berbayar sesuai dengan  aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Dengan dua penerbit di atas pasti kita akan banyak memilih  Penerbit Independen ( penerbit Indie) yang akan banyak disuka. 

Tetapi narasumber kita memberikan rekomendasi untuk penerbitannya di KAMILA PRESS LAMONGAN 

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 

Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 


# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Karya yang mau cetak  nasakahnya dalam bentuk word, kemudian  kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan  fotonya dan Sinopsis 

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf 
Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA  atau email gusmukminin@gmail.com. atau Atau email: kamilapresslamongan24@yahoo.com

3. Fasilitasnya: dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yang 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.




Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas Book papar (coklat halus) atau HVS putih  
(termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 
1 SEPTEMBER 2022. 
 
CETAK BUKU A5: 

A. 60 halaman: 

# Cetak 10 buku/ eksemplar  =  645.000 + Ongkos kirim
B. 70 halaman :  

# Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkos kirim
C. 85 halaman  : 

# Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkos kirim

D. 90 halaman :

# Cetak 10 Buku = 728.000 +Ongkos kirim

E. 100 halaman :

# Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkos kirim
F. 125 halaman :

# Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkos kirim

G. 150 halaman ; 

# Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkos kirim

H. 200 halaman : 

# Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkos kirim

I. 250 halaman :

# Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkos kirim

J. 300 halaman :

# Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkos kirim
H. 350 halaman 

# Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkos kirim


I. 400 halaman 

# Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkos kirim

J. 450 hlm.
# Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkos kirim

K. 500 hlm. 

#Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkos kirim

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, MAKA

Lebihnya dihitung harga cetak ulang ( CETAKAN BUKU KE-11 dan seterusnya.): 

1.  Cetak buku 60 halaman 
Harga @ 22.000
2. Cetak buku 70-75  halaman harga  @23.000
3. Cetak buku 100 halaman  Harga @ 25. 000
4. Cetak buku 140 halaman harga @ 30.000
5. Cetak buku 150 halaman  @ 31.000
6. Cetak buku   250 halaman  Harga @ 42.000
7. Cetak buku  300 halaman  Harga @  47.000
8. Cetak 320 halaman     Harga @ 48.000
9. Cetak 340 halaman     Harga @ 50.000
10.Cetak 360 halaman    Harga @ 52.000
11. Cetak 380 halaman   Harga @ 55.000
12. Cetak 400 halaman   Harga @  57.000
13. Cetak 420 halaman   Harga @  59.000
14. Cetak 440 halaman   Harga @  62.000
15. Cetak 480 halaman   Harga @  65.000
16. Cetak 500 halaman   Harga @ 67.000

PLUS ONGKOS KIRIM! 

Adapun hasil karya Penerbit Kamila Press Lamongan :

  

Dan masih banyak karya fiksi dan non fiksi dari penerbit Kamila Press lamongan. 
Untuk itu bagi sahabat yang sudah menulis cepat mengirimkan naskahnya untuk di buat buku solo pada penerbit sesuai dengan keinginannya. 

Adapun Moto dari narasumber kita pak Mukminin, S.Pd., M.Pd., sebelum menutup materi ini : 
  • Manjadda Wajada, 
  • Jadikan hidup untuk bermanfaat bagi orang lain. 
  • Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang akan Anda suka, Anda lihat, Anda dengar, Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020), 
  • torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin 20202)
  •  Anda dikenang karena karya Anda.
Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali materi malam ini. Semoga kita  dapat mencapai impiannya menerbitkan buku solo, Amin ya Robbal Alamin. 



Labels: