MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH
Malam ini tanggal 14 September 2022, pelatihan menulis buku sudah
memasuki pertemuan ke 11 dengan temanya yang sangat menarik yaitu Mengelola Majalah sekolah
dengan narasumber yang sudah tidak asing lagi yaitu Bunda Widya Setianingsih,
S.Ag dan moderator Bunda Yandri Novita Sari.
Sesuai dengan temanya malam ini saya membaca dan juga mencoba meresume
materi ini.
Pengertian Mengelola
Mengelola adalah Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mengelola adalah mengendalikan.
Arti lainnya dari mengelola adalah menyelenggarakan (pemerintahan dan
sebagainya).
Pengertian Majalah
Majalah adalah berisi bermacam-macam artikel
dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis
dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah
didanai oleh iklan, harga penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di awal,
atau ke tiganya ( menurut Wikipedia )
Majalah merupakan terbitan secara berkala yang berisi
artikel-artikel dan terbitan untuk waktu yang tidak terbatas serta mempunyai
nomor urut.( Menurut Soeatminah (1987).
Pengertian Sekolah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
arti kata sekolah adalah waktu
atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran. Contoh: Sekolah mulai pukul setengah delapan pagi.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan pendidik atau guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib dalam upaya menciptakan anak didik yang mengalami kemajuan setelah mengalami proses melalui pembelajaran. (https://dspace.uii.ac.id › handle).
Malam ini narasumber memperkenalkan majalah yang ada disekolahnya yang
berjudul " Majalah Kharisma", terbit pertama kali ditahun 2007
dan sempat vacum selama 2 tahun, tahun 2008-2010. Pada tahun 2010 terbit lagi
dengan judul Kharisma reborn tampilan majalah ini sangat sederhana sekali.
Ukurannya hanya 21 cmx16 cm majalah ini
tidak dicetak melainkan hanya di foto copy. Artikelnya pun belum beragam. Kemudian
majalah ini tampil kembali dengan tampilan yang menarik, beragam artikel
,dicetak berwarna, berjumlah 40 halaman dari yang tadinya 20 halaman.
Langkah-langkah menerbitkan majalah
- Menyatukan ide dan gagasan
Untuk menyatukan ide dan gagasan kita dapat mencari teman yang suka akan literasi dan organisasi di sekolah dalam membuat susunan redaksi
2. Mengajukan Proposal.
Jangan lupa membuat dan mengajukan proposal yang meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
3. Membuat rancangan majalah.
Rancanglah majalah dengan menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan
dll.
4. Mencari rekanan pendukung.
Jika majalah sudah siap dirancang, kemudian kita membutuhkan percetakan,
sponsor dan lain lain.
Susunan Redaksi Majalah Sekolah
1. Penasehat :
Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab :
Yaitu Kepala Sekolah
Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi :
Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. Editor
Tugasnya: Bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan
mengedit semua tulisan
5. Reporter :
Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu
membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout
Mendesain majalah dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif Dan menarik untuk disajikan.
8. Bendahara
Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah.
Manfaat adanya majalah di sekolah antara lain adalah
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa
2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dan lain-lain)
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah adalah :
1. Membuat nama majalah.
Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah di ingat. Bisa juga membuat
nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.
KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.
2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan.
1. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman
ke dua.
2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimpinan redaksi pada pembaca, menyampaikan
isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan
PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dan lain-lain.
4. Profil Guru : Dimuat secara bergilir mulai dari kepala sekolah
, wakil kepala sekolah, guru, staf pendidik.
5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa yang berprestasi.
6. Karya Siswa: Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya
siswa berupa kerajinan, gambar dan lain-lain.
7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya
outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dan lain-lain.
8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS ( teka
teki silang), tebak gambar, dan lain-lain. Dan berhadiah bagi pemenangnya.
9. Prestasi Sekolah: Menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan
sekolah.
10. Info dan Pengumuman: Info libur sekolah, ujian dan sebagainya.
Contoh
Visi misi dalam majalah sekolah
3. Mengajukan ISSBN.
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka haruslah ada ISSBN nya. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.
4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.
Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui
sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid.
Saran :
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
- Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
- Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.
- Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan. Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
- Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :
- Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
- Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
- Lets go green
- Raih Mimpi Setinggi Bintan
- Hold Your Star.
- Dan lain-lain.
6. Cover dan Layout Menarik.
Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. Mencerminkan
tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.
- Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA).
- Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan
padat tapi tidak sumpek.
- Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga lay out dengan
menggunakan aplikasi Corel.
Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk
menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak
warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.
7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk :
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dan lain-lain.
Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3 :
1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
- 2. BOSDA
Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium
3. Sponsor.
Bisa dengan menggandeng wali murid yang ingin
beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.
8. Percetakan
Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan
faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan
majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa
tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk
online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG,
Facebook dan lain-lain. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue.
Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli
10. Pupuk Kekompakan Team.
Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.
Contoh isi dari majalah sekolah
Sungguh luar biasa sekali penampilannya dari majalah Kharisma ini, dan tak terbayang oleh saya jika sekolah
kami pun mempunyai majalah sendiri. Dan
mendapatkan wadah untuk karya-karyanya. Pasti sangat mengasyikkan dan menambah
semangat membaca dan berkarya bagi peserta didik dan juga guru-guru untuk berliterasi.
Demikian materi malam ini yang sangat menginspirasi sekali.
Labels: materi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home